sustainable natural resource management

Sulawesi Berkomitmen untuk Melindungi Lingkungan – Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Anda sedang menemukan dedikasi Sulawesi untuk melindungi lingkungan melalui kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Inisiatif Ekonomi Hijau sangat penting, dengan Indeks Ekonomi Hijau di wilayah tersebut melampaui rata-rata nasional. Perubahan penggunaan lahan memerlukan praktik berkelanjutan, mendorong adopsi teknologi hijau dan upaya penghijauan perkotaan, seperti menanam sejuta pohon. Upaya masyarakat dan konservasi, seperti kehutanan sosial dan perlindungan keanekaragaman hayati, memberdayakan penduduk setempat secara ekonomi dan ekologis. Meskipun ada tantangan dengan kerangka kebijakan dan kepentingan penggunaan lahan yang bersaing, integrasi indeks hijau Sulawesi ke dalam Rencana Aksi Daerah menunjukkan pendekatan yang berpikiran maju. Temukan lebih banyak tentang perjalanan mereka yang berfokus pada lingkungan selanjutnya.

Inisiatif Ekonomi Hijau

green economic initiative

Inisiatif ekonomi hijau sering kali memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan ketahanan. Di Sulawesi Selatan, Program Pertumbuhan Hijau yang dimulai di Indonesia pada tahun 2013 adalah contoh utama dari upaya ini. Dengan fokus pada peningkatan ketahanan dan membangun ekonomi yang inklusif, inisiatif ini menargetkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pertumbuhan yang adil, dan ketahanan ekonomi.

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau dan praktik pertanian berkelanjutan, Anda dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca sambil mempromosikan ekosistem yang lebih sehat. Skor Indeks Ekonomi Hijau (GEI) di Sulawesi Selatan mencerminkan komitmen daerah terhadap inisiatif ini. Dengan skor 60,38 pada tahun 2021, melampaui rata-rata nasional, pilar ekonomi dan sosial menunjukkan potensi dengan skor masing-masing 68,37 dan 63,18. Namun, pilar lingkungan tertinggal di angka 54,47, menunjukkan ruang untuk perbaikan.

Perubahan penggunaan lahan yang signifikan antara tahun 2006 dan 2020, dengan peningkatan 13,6% dalam pertanian, menyoroti pentingnya mengadopsi praktik manajemen yang berkelanjutan. Saat Anda merangkul teknologi hijau dan pertanian berkelanjutan, Anda berkontribusi pada sistem logistik yang kuat yang didukung oleh pelabuhan besar seperti Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Baru Makassar. Ini memfasilitasi ekspor komoditas utama, memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil menjaga lingkungan. Lanskap perkotaan Jakarta juga sedang diubah oleh inisiatif seperti penanaman 1 juta pohon, yang bertujuan untuk meningkatkan ruang hijau dan memperbaiki kualitas udara, menunjukkan komitmen yang lebih luas terhadap keberlanjutan lingkungan.

Komunitas dan Upaya Konservasi

Usaha komunitas dan konservasi di Sulawesi Selatan sangat penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Dengan mempromosikan keterlibatan komunitas, Pemerintah Takalar telah menyetujui sekitar 90 hektar untuk kehutanan sosial yang dikelola masyarakat, sebuah langkah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lokal dan praktik berkelanjutan.

Memperluas inisiatif ini hingga 3.000 hektar dapat lebih memberdayakan komunitas lokal, mengintegrasikan mereka ke dalam pengelolaan hutan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.

Strategi konservasi di Takalar semakin mendapatkan momentum dengan pengembangan Taman Buru Rusa sebagai kawasan konservasi. Inisiatif ini tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati tetapi juga membuka peluang ekowisata, yang menekankan pentingnya pariwisata lokal dalam keberlanjutan lingkungan.

Melibatkan komunitas dan berkolaborasi dengan LSM dapat secara signifikan memajukan inisiatif hijau ini, memastikan praktik berkelanjutan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Sulawesi Selatan.

Selain itu, inisiatif Wanagama Nusantara menjadi contoh usaha menuju restorasi hutan hujan, yang berfokus pada pengembangan ekosistem pendidikan.

Strategi-strategi ini mendukung visi IKN sebagai Kota Hutan, menangani tantangan lingkungan global. Dengan berpartisipasi dalam upaya ini, Anda berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan, memastikan bahwa sumber daya alam dikelola dengan bertanggung jawab untuk generasi mendatang.

Pengembangan Kebijakan dan Tantangan

policy development and challenges

Di tengah upaya Sulawesi Selatan menuju pembangunan berkelanjutan, pengembangan kebijakan menghadapi tantangan yang signifikan. Salah satu tantangan utamanya adalah kerangka kebijakan yang kesulitan beradaptasi dengan perubahan penggunaan lahan yang cepat. Perubahan ini, di mana area hutan berkurang sebesar 0,12% sementara pertanian melonjak sebesar 13,6% dari tahun 2006 hingga 2020, menyoroti kebutuhan mendesak akan kerangka kebijakan yang kuat.

Sayangnya, kerangka kerja ini sering kali tidak memadai, terhambat oleh hambatan pelaksanaan yang timbul dari kepentingan penggunaan lahan yang bersaing dan kurangnya regulasi yang komprehensif.

Konversi ekosistem untuk aktivitas seperti budidaya udang dan perkebunan monokultur telah memperburuk degradasi lingkungan. Hal ini tidak hanya mengurangi jasa ekosistem tetapi juga mempersulit pelaksanaan kebijakan.

Lebih jauh lagi, peningkatan bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim dari tahun 2015 hingga 2019 telah membuat pencapaian tujuan ekonomi hijau menjadi lebih sulit. Mengatasi hambatan ini memerlukan pengembangan regulasi teknis dan mengintegrasikan indeks ekonomi hijau ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD).

Penurunan kesuburan tanah untuk tanaman penting seperti kakao menekankan pentingnya kebijakan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *