Pariwisata
Pergi ke Luar Negeri untuk Liburan? Tetap Terhubung dengan XL Pass yang Praktis
Temukan bagaimana XL Pass menjaga Anda tetap terhubung di luar negeri tanpa menguras kantong, memastikan liburan Anda berjalan lancar dan menyenangkan. Jangan lewatkan detailnya!

Saat kita bepergian ke luar negeri untuk liburan, tetap terhubung sangat penting. Di sinilah XL Pass berperan! Ini memungkinkan kita untuk tetap menggunakan nomor yang ada dan menawarkan berbagai paket data dari 1 hingga 20 hari, sempurna untuk setiap durasi perjalanan. Kita dapat dengan mudah mengaktifkannya menggunakan aplikasi myXL atau dengan menekan *123*747#. Dengan harga yang kompetitif dan cakupan di lebih dari 80 negara, kita tidak akan menguras kantong. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang opsi yang nyaman ini!
Bepergian ke luar negeri memang menggembirakan, tetapi tetap terhubung sering kali terasa seperti suatu masalah. Kita semua pernah berada di situ—terbang ke tujuan baru, bersemangat tentang petualangan yang akan datang, namun khawatir tentang bagaimana cara menjaga hubungan dengan keluarga dan teman atau menavigasi tempat yang tidak familiar.
Beruntungnya, XL Pass menawarkan solusi praktis yang memungkinkan kita menikmati perjalanan tanpa stres kehilangan koneksi.
Bayangkan berjalan-jalan di jalan-jalan yang penuh warna di Tokyo atau bersantai di pantai di Bali, sambil tetap terhubung dengan orang terkasih di rumah. Dengan XL Pass, kita dapat menggunakan kartu XL dan paket yang ada di luar negeri tanpa harus mengganti nomor telepon kita. Konektivitas yang mulus ini berarti kita dapat fokus pada pengalaman perjalanan yang datang dengan menjelajahi budaya baru, mencicipi makanan eksotis, dan membuat kenangan tak terlupakan.
Salah satu fitur paling menarik dari XL Pass adalah fleksibilitas data. Apakah kita sedang dalam liburan singkat akhir pekan atau liburan panjang, pass menawarkan opsi validitas mulai dari 1 hari hingga 20 hari. Ini berarti kita dapat memilih paket yang selaras sempurna dengan rencana perjalanan kita.
Plus, aktivasi sangat mudah. Kita dapat mengaturnya melalui aplikasi myXL atau dengan hanya menekan *123*747#, memastikan akses internet segera setelah kita mendarat di tujuan.
XL Pass menyediakan layanan internet yang andal di lebih dari 80 negara, termasuk tempat wisata populer seperti Malaysia dan Singapura. Cakupan luas ini berarti kita tidak perlu khawatir koneksi kita terputus saat kita mencoba menavigasi atau berbagi petualangan kita di media sosial.
Dengan harga mulai dari hanya Rp78,000, XL Pass menawarkan harga yang kompetitif untuk data roaming, memungkinkan kita menikmati kebebasan tetap terhubung tanpa menghadapi biaya mahal yang biasanya terkait dengan roaming internasional.
Pariwisata
Objek Wisata Indonesia yang Dulunya Ramai Kini Telah Menjadi Sejarah
Sisa-sisa menarik dari atraksi turis yang pernah berkembang di Indonesia mengungkapkan sejarah yang kaya—temukan cerita di balik situs-situs luar biasa ini yang telah berubah oleh waktu.

Saat kita menjelajahi Indonesia, kita menemukan tempat-tempat wisata yang dulunya merupakan pusat kegiatan yang ramai, kini menyimpan cerita dari masa lalunya yang penuh warna. Benteng Rotterdam menggema perdagangan masa lalu, sementara bangunan-bangunan bergaya Eropa di Kota Lama Semarang berbisik tentang cerita pertukaran budaya. Masjid Baiturrahman berdiri kokoh, melambangkan ketahanan, dan Candi Borobudur menangkap spiritualitas kuno. Lawang Sewu mengajak kita untuk terlibat dengan sejarahnya yang menyeramkan. Masih banyak lagi yang bisa kita ungkap tentang permata sejarah ini.
Saat kita menjelajahi kisah sejarah Indonesia yang kaya, kita tidak bisa tidak terpesona oleh atraksi wisata yang dulunya merupakan pusat kegiatan yang ramai.
Ambil contoh Benteng Rotterdam di Makassar. Struktur kokoh ini, yang dibangun oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda, berfungsi sebagai pusat pertahanan dan penyimpanan rempah-rempah, sangat vital dalam jaringan perdagangan kolonial. Kini, ia berdiri sebagai pengingat yang menyentuh dari masa kolonial kita, mengajak kita untuk merenungkan pentingnya sejarah yang pernah dipegangnya.
Berjalan melalui dinding-dindingnya, kita hampir bisa mendengar gema pedagang dan pelaut, udara penuh dengan aroma rempah yang pernah mendefinisikan era eksplorasi dan penaklukan.
Kemudian ada Kota Lama Semarang, pusat perdagangan yang ramai selama abad ke-19 dan 20. Saat kita berjalan melalui jalannya, kita terpikat oleh bangunan bergaya Eropa yang terawat baik yang menceritakan kisah perdagangan dan pertukaran budaya.
Setiap bata dan fasad memberitahu kita tentang waktu ketika kota ini berkembang, meletakkan dasar untuk warisan budaya kaya yang kita hargai hari ini. Sungguh menarik melihat bagaimana keanggunan arsitektur berpadu dengan semangat Indonesia, memperlihatkan fusi unik yang telah menjadi bagian dari identitas kita.
Masjid Baiturrahman di Banda Aceh berdiri sebagai simbol ketahanan di tengah puing-puing yang ditinggalkan oleh tsunami tahun 2004. Pernah menjadi situs penting selama Kesultanan Aceh, kemudian berfungsi sebagai benteng selama perang kemerdekaan Indonesia.
Hari ini, ia menarik kita, mengingatkan kita akan kekuatan dan ketabahan yang mendefinisikan warisan budaya kita. Berdiri di depan strukturnya yang besar, kita bisa merasakan bobot sejarah—doa dan harapan yang telah bergema melalui aula-aulanya selama berabad-abad.
Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia, juga memanggil kita untuk menjelajahi keindahan serenanya. Pernah menjadi pusat keagamaan utama di Indonesia kuno, kini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang mencerminkan masa lalu spiritual kita.
Berjalan di antara ukiran rumitnya, kita diingatkan tentang ajaran filosofis dan devosi yang membentuk sebuah peradaban.
Terakhir, Lawang Sewu berbisik cerita masa lalu, dulunya ramai sebagai markas besar perusahaan kereta api Belanda. Sekarang, ia berdiri sebagai situs bersejarah yang menyeramkan, bukti hari-hari gelap selama pendudukan Jepang.
Setiap ruangan yang kita masuki menggema dengan cerita mereka yang menderita dan bertahan hidup.
Situs-situs ini, yang kini sunyi, mengundang kita untuk terlibat dengan masa lalu kita, mendesak kita untuk menghargai pentingnya sejarah dan warisan budaya yang mendefinisikan Indonesia.
Pariwisata
Destinasi Teratas untuk Pelancong Solo pada Tahun 2025 Menurut Travel + Leisure
Bersiaplah untuk menjelajahi destinasi wisata solo terbaik untuk tahun 2025 yang menjanjikan petualangan dan konektivitas—temukan kemana perjalanan Anda berikutnya bisa membawa Anda!

Jika kita merencanakan petualangan solo kita untuk tahun 2025, ada destinasi menarik yang menanti! Kota-kota seperti Seoul dan Chiang Mai menonjol dengan budaya yang kaya, suasana ramah, dan makanan jalanan yang lezat. Kita akan menemukan diri kita terhanyut dalam pasar-pasar yang ramai dan tempat peristirahatan yang tenang. Dengan akomodasi yang terjangkau dan suasana yang menyambut, tempat-tempat ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pelancong. Tetap bersama kami, dan mari kita temukan lebih banyak permata tersembunyi yang menunggu untuk dijelajahi!
Saat kita memasuki tahun 2025, dunia perjalanan memanggil para petualang solo dengan berbagai destinasi menarik yang siap untuk dijelajahi. Tahun ini, TripAdvisor telah mengangkat Seoul, Korea Selatan, sebagai destinasi teratas untuk para pelancong solo. Tidak sulit untuk melihat mengapa. Seoul menawarkan perpaduan memukau antara gedung pencakar langit modern dan istana kuno, menciptakan latar belakang untuk pengalaman perjalanan solo yang tak terlupakan.
Kita dapat dengan mudah menavigasi sistem transportasi umum yang efisien, memungkinkan kita untuk menyelami pasar-pasar yang penuh warna dan sudut-sudut budaya kota. Baik kita sedang menikmati makanan jalanan yang lezat atau terlibat dalam upacara teh tradisional, Seoul mengundang kita untuk menemukan warisan kaya yang dimilikinya.
Namun, jangan abaikan destinasi lain yang juga menakjubkan. Kathmandu, Nepal, memanggil mereka yang mencari pencerahan spiritual dan imersi budaya. Dengan kuil-kuil kuno dan suasana yang ramah, kita dapat berjalan-jalan di jalan-jalan, menyerap sejarah yang terpancar dari setiap bata. Bertemu dengan penduduk lokal dan sesama pelancong menciptakan rasa komunitas yang memperkaya perjalanan kita.
Di Kathmandu, setiap hari membuka petualangan baru, dari mendaki ke titik pandang yang menakjubkan hingga menjelajahi bazar yang ramai.
Kemudian ada Bangkok, Thailand, di mana kehidupan jalanan yang semarak dan pengalaman budaya menawarkan pesta untuk indera. Kita dapat tersesat dalam pasar malam yang penuh warna, mencicipi hidangan Thailand yang lezat, atau mengunjungi kuil-kuil yang megah yang mencerminkan tradisi akar yang dalam dari negara tersebut. Energi Bangkok adalah menular, menjadikannya destinasi ideal bagi kita yang bepergian sendiri, memberi kita kebebasan untuk berkeliaran dengan kecepatan kita sendiri.
Chiang Mai, juga di Thailand, adalah permata lain bagi para petualang solo. Dengan komunitas yang ramah dan akomodasi yang terjangkau, kita dapat dengan mudah terlibat dalam kelas memasak atau retret meditasi. Kota tua yang menawan, dikelilingi oleh dinding kuno, menyediakan pelarian yang damai, memungkinkan kita untuk bersantai dan terhubung dengan diri sendiri.
Tbilisi, Georgia, menyajikan perpaduan unik antara sejarah kuno dan pesona modern. Di sini, akomodasi yang terjangkau dan tur jalan kaki gratis memungkinkan kita untuk mengungkap permata tersembunyi di seluruh kota. Kehangatan penduduk lokal meningkatkan pengalaman kita, membuat kita merasa seperti di rumah sendiri saat kita menikmati budaya dan sejarah yang kaya.
Terakhir, Denmark dan Austria menonjol sebagai negara yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan perjalanan solo. Dengan tingkat kejahatan yang rendah dan kualitas hidup yang tinggi, negara-negara ini menawarkan lingkungan yang sempurna bagi kita untuk menjelajah secara independen.
Saat kita memulai petualangan solo yang tak terlupakan di tahun 2025, jelas bahwa dunia adalah tiram kita, mengundang kita untuk menciptakan petualangan solo yang tak terlupakan.
Pariwisata
Dari Jalanan ke Ruang Sidang: Kisah Seorang Turis yang Terlalu Berani
Temukan petualangan mendebarkan namun mengandung peringatan dari lima turis Prancis di Thailand—apakah pencarian mereka akan keseruan akan membawa mereka ke konsekuensi yang tidak terduga?

Kami menemukan sebuah cerita menarik tentang lima turis Prancis di Thailand yang keinginan akan petualangan membuat mereka menghindari pos pemeriksaan polisi dengan menggunakan sepeda motor sewaan. Keputusan ceroboh ini mengakibatkan konsekuensi hukum, menunjukkan bagaimana sensasi eksplorasi dapat dengan cepat berubah menjadi konsekuensi serius. Saat kami menganalisa tindakan mereka, kami tidak bisa tidak bertanya-tanya tentang keseimbangan antara mencari kesenangan dan menghormati hukum setempat. Apa lagi yang bisa kita pelajari dari insiden ini tentang perjalanan yang bertanggung jawab?
Saat kita mengeksplorasi perjalanan menarik para turis yang menjelajahi tanah asing, kita tidak dapat tidak mempertanyakan pilihan yang mereka buat. Baru-baru ini, sebuah kelompok yang terdiri dari lima turis Prancis terlibat dalam insiden yang merupakan contoh nyata dari interaksi kompleks antara petualangan dan kelalaian. Upaya mereka untuk menghindari sebuah pos pemeriksaan polisi di Thailand dengan mengebut di atas sepeda motor sewaan tidak hanya merupakan aksi pencarian sensasi tetapi juga pengingat keras tentang benturan budaya yang dapat terjadi ketika kita memasuki wilayah yang tidak familiar.
Petualangan itu dimulai dengan daya tarik jalan-jalan indah di Thailand, yang mengundang para turis untuk menikmati kebebasan di udara terbuka. Namun, tindakan mereka cepat berubah menjadi petualangan yang berakhir buruk. Terekam dalam video dan dibagikan secara luas di media sosial, perilaku ceroboh mereka menimbulkan kecaman publik, memicu penyelidikan polisi yang cepat. Kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa pilihan mereka tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri tetapi juga memicu diskusi lebih luas tentang tanggung jawab turis dan penghormatan terhadap hukum lokal.
Dua dari turis tersebut menghadapi tuduhan di bawah Undang-Undang Transportasi Darat untuk mengemudi tidak aman, mengungkapkan konsekuensi serius dari tindakan impulsif mereka. Meskipun hukuman mereka ditangguhkan selama setahun, mereka masih menghadapi kenyataan berpotensi menghadapi hukuman penjara hingga tiga bulan atau denda besar antara 2.000 dan 10.000 baht. Ini menimbulkan pertanyaan menarik: apakah kita, sebagai pelancong, selalu mempertimbangkan konsekuensi hukum dari tindakan kita di negara lain?
Sementara itu, tiga turis lainnya menghadapi tuduhan di bawah Kode Pidana karena tidak mematuhi perintah polisi, dengan denda masing-masing 1.500 baht. Hasil ini menekankan lapisan kompleksitas lain dalam pengalaman turis—bagaimana penegakan hukum lokal menavigasi keseimbangan halus dalam memperlakukan turis secara adil sambil menjaga ketertiban umum.
Insiden ini telah menarik kritik tidak hanya untuk perilaku para turis tetapi juga untuk perlakuan istimewa yang dirasakan diberikan kepada orang asing dalam situasi ini. Saat kita merenungkan insiden ini, itu berfungsi sebagai kisah peringatan. Kita harus mengakui bahwa pencarian kita akan kebebasan dan petualangan datang dengan tanggung jawab.
Benturan budaya yang timbul dari tindakan kita dapat menyebabkan kesalahpahaman dan keterlibatan hukum, mengingatkan kita bahwa menghormati adat istiadat lokal dan hukum adalah hal yang sangat penting. Pada akhirnya, kebebasan yang kita cari tidak seharusnya datang dengan mengorbankan keselamatan kita sendiri atau orang lain.
-
Uncategorized2 bulan ago
Mengapa Desain Paspor Indonesia Baru yang Dirilis pada Agustus 2023 Penting?
-
Keamanan2 bulan ago
Polisi India Menangkap Tersangka dalam Kasus Penikaman Saif Ali Khan, Berikut Fakta Terbaru
-
Ekonomi2 bulan ago
Beasiswa Digital Diperluas untuk Gen Z di Seluruh Indonesia
-
Keamanan1 bulan ago
Penipuan di Indonesia Masih Marak: Server Luar Negeri adalah Faktor Utama Kesulitan Pemberantasan
-
Politik2 bulan ago
Buruan dalam Kasus Impor Gula Ditangkap, Tom Lembong Juga Terlibat
-
Nasional2 bulan ago
Mengungkap Tindakan Seorang Pejabat yang Mengendarai Tank Amfibi untuk Meruntuhkan Pagar Laut
-
Ekonomi2 bulan ago
Dampak Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan Starbucks terhadap Ekonomi dan Pasar Kerja
-
Infrastruktur2 bulan ago
Perusahaan Aguan Memegang Sertifikat HGB untuk Tanggul Tangerang, Berikut Dampaknya